Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Nguri-uri budaya Jawi: Ngelmu Kyai Petruk

Mungkin kita sering mendengar kata-kata "wong njowo ilang Jawane atau wong njowo ora njawani". Yang berarti orang Jawa sudah lupa dengan budaya Jawa, tetapi jika dirasakan memang benar adanya. Jaman sekarang orang-orang Jawa sudah kebanyakan lupa dengan budayanya, terutama dikalangan anak muda. Entah itu dari tutur katanya, unggah ungguh nya saat bicara dengan orang yang lebih tua, tingkah lakunya, terlebih pada kesenian budaya Jawa. Kebanyakan dari anak muda sekarang lebih cinderung mengikuti kesenian budaya dari barat daripada kesenian dari bangsa sendiri. Miris memang melihatnya, tapi memang seperti itu keadaannya sekarang. Sekarang tinggal bagaimana kita ikut melestarikan budaya kita dengan cara kita sendiri. Boleh ikut budaya luar, tetapi jangan sampai melupakan budaya sendiri.  Berikut ini kutipan lengkap yang kaya akan nasehat, salah satu pitutur luhur yang sering disampaikan ki dalang dalam pertunjukan wayang melalui media tokoh Petruk : NGELMU KYAI PETRU

LAPORAN PENDAHU;UAN ASMA BRONCHIAL

ASMA BRONCIAL A.     Konsep Dasar Definisi Asma adalah penyakit jalan napas obstruktif intermiten, reversible dimana trakea dan bronkus berespon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu, dan dimanifestasikan dengan penyempitan jalan napas, yang mengakibatkan dispnea, batuk dan mengi(Brunner & Suddarth, 2002). Asma adalah suatu penyakit jalan napas yang ditandai oleh periode bronkospasme, merupakan penyakit kompleks yang meliputi biokimia, imunologi, endokrin, infeksi, autoimun dan faktor psikologi (Luckman and Sorensen’s, 2003). Asma adalah suatu penyakit peradangan kronik pada jalan napas yang mana peradangan ini menyebabkan perubahan derajat obstruksi pada jalan napas dan menyebabkan kekambuhan(Lewis, 2010). Asma adalah keadaan klinis yang ditandai oleh masa penyempitan bronkus yang reversible(Sylvia A. Price, 2005). Jenis-jenis A s ma : a.        Asma alergik Yaitu asma yang disebabkan oleh alergen, misalnya: serbuk sari binatang, marah, makana